AdapunBeberapa faktor penyebab terjadinya kebakaran adalah antara lain sebagai berikut : Faktor Manusia. kelalaian, kecerobohan, kurang hati-hati dan kurang waspada terhadap aturan pemakai / konsumen energi listrik merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya kebakaran listrik. Faktor Teknis. Kebakaran dapat terjadi karena faktor teknis. Melindungitenaga kerja dari bahaya kecelakaan pada saat bekerja 3. Dibawah ini yang bukan termasuk unsur penyebab terjadinya kecelakaan adalah a. Unsur manusia b. Unsur mesin c. Unsur keberuntungan d. Unsur lingkungan e. Keadaan tempat kerja 4. Kemampuan yang kurang dan konsentrasi yang kurang termasuk penyebab kecekakaan karena unsur a. Salahsatu "penyebab utama" kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah kegagalan untuk mengidentifikasi atau mengenali bahaya yang ada, atau bahaya yang sebenarnya dapat dicegah di tempat kerja.─ Occupational Safety and Health Administration (OSHA) Menurut OSHA, unsur penting dalam setiap program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang efektif adalah melaksanakan identifikasi bahaya Dilansirdari Ensiklopedia, dibawah ini yang bukan termasuk kedalam faktor penyebab dari terjadinya konflik yaitu Perbedaan Fisik. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Perbedaan Individu adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. SekolahMenengah Pertama terjawab di bawah ini yang bukan termasuk unsur penyebab terjadinya kecelakaan adalah a.Unsur manusia b.Unsur mesin c.Unsur keberuntungan d.Unsur lingkungan e.Keadaan tempat kerja Iklan Jawaban 4.4 /5 40 Amanda8755 Jawaban: C. Unsur keberuntungan yakin nih? keberuntungan juga bisa, sih. C or D? C, apa itu unsur mesin? MenurutOSHA adalah kecelakaan yang tejadi pada saat pergi atau pulang dari kerja, yang biasa disebut commuting, bukan termasuk kecelakaan kerja. Kriteria kecelakaan tambangmenurut keputusan mentamben no 555.K/26/M.PE/1995 tentang K3 pertambangan umum. Berikutini adalah penyebab terjadinya kecelakaan kerja secara umum: · Adanya kondisi berbahaya yaitu kondisi yang tidak aman dari peralatan / media elektronik, bahan, lingkungan kerja, proses kerja, sifat pekerjaan dan cara kerja. 3 Dibawah ini yang bukan termasuk unsur penyebab terjadinya kecelakaan a. Unsur manusia b. Unsur mesin c. Unsur keberuntungan d. Unsur lingkungan e. Keadaan tempat kerja 4. Kemampuan yang kurang dan konsentrasi yang kurang termasuk penyebab kecekakaan karena unsur a. Lingkungan b. Manusia c. Mesin d. Teman kerja e. Tempat kerja 5. Bahayamekanik (bahaya yang ditimbulkan dari (penggunaan) mesin atau alat kerja mekanik, seperti terpotong, terjepit, tersayat dan sebagainya. Bahaya elektrik (bahaya yang ditimbulkan dan peralatan yang memiliki arus listrik). Bahaya kebakaran (bahaya yang ditimbulkan dari substansi kimia yang mempunyai sifat mudah terbakar). Bukantidak mungkin kondisi ini malah menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di tempat kerja. - Faktor Lingkungan Terakhir, faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja juga bisa dikarenakan situasi lingkungan seperti kebisingan, lantai yang licin, penerangan yang kurang, dan suhu udara yang sangat mengganggu pekerja. rOPgU0. Terkena arus listrik termasuk penyebab kecelakaan karena unsur?1. Terkena arus listrik termasuk penyebab kecelakaan karena unsur?2. Terkena arus listrik termasuk penyebab kecelakaan karena unsur… *3. di bawah ini yang bukan termasuk unsur penyebab terjadinya kecelakaan adalah manusia mesin keberuntungan lingkungan tempat kerja​4. penyebab terjadinya kecelakaan 5. Berikut ini yang tidak termasuk penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah6. kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja termasuk kecelakaan yg terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yg disebabkan oleh lingkungan kerja apakah penyebab terjadinya kecelakaaan kerja??7. Dalam pelaksanaan penelitian dapat terjadi kecelakaan, hal pa saja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut?8. Berikut ini yang bukan termasuk penyebab terjadinya kecelakaan kerja karena unsafe condition adalah9. Dibawah ini termasuk pencemaran lingkungan yg disebabkan oleh kecelakaan adalah10. bekerja dekat dengan bagian bagian benda yang berputar atau bagian mesin yg berputar,dan tanpa perlindungan termasuk salah satu penyebab kecelakaan karena unsur11. kecelakaan kerja dilaboratium dapat terjadi setiap saat. apa sajakah faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut12. Di bawah ini yang bukan merupakan unsur penyebab terjadinya kecelakaan adalah ? A. Unsur manusia B. Unsur Mesin C. Unsur Keberuntungan D. Unsur Lingkungan E. Unsur Keadaan tempat kerja13. dibawah ini yang merupakan kalimat tanya yang menunjukkan waktu kejadian yaitu a Apa yang menyebabkan gangguan pernapasan B Siapa yang menemukan bangkai pesawat itu bagaimana kronologi kecelakaan bus masuk jurang Dek kapan kejadian kecelakaan bus tersebut​14. apakah jenis kecelakaan , dampak , penyebab kecelakaan , penyebab sarana dan prasarana , penyelesaian ??? kecelakaan yang terjadi di indonesia15. dibawah ini yang merupakan kalimat tanya yang menunjukkan sebab-akibat itu A. apa yang menyebabkan gangguan pernapasan? B. siapa yang menemukan bangkai pesawat itu? C. bagaimana kronologi kecelakaan bus masuk jurang? mana kejadian kecelakaan bus tersebut?​16. Dibawah ini yang merupakan kalimat tanya yang menunjukkan sebab akibat yaitu a. Apa yang menyebabkan gangguan pernapasa?b. Siapa yang menemukan bangkai pesawat itu?c. Bagaimana kronologi kecelakaan bus masuk jurang?d. Dimana kejadian kecelakaan bus tersebut?​17. dibawah ini yang merupakan kalimat tanya yang menunjukkan sebab-akibat yaitu ....a Apa yang menyebabkan gangguan pernapasan B Siapa yang menemukan bangkai pesawat itu c Bagaimana kronologi kecelakaan bus masuk jurang D di mana kejadian kecelakaan bus tersebut​18. unsur-unsur penyebab terjadinya kecelakaan kerja etika profesi 19. penyebab terjadinya kecelakaan? dan jelaskan termasuk sarana, prasarana, atau kelalaian manusia20. tuliskan penyebab penyebab terjadinya kecelakaan 1. Terkena arus listrik termasuk penyebab kecelakaan karena unsur? ~ Ketidaktahuan~ Kemampuan yang kurang~ Keterampilan yang kurang~ Kurangnya konsentrasi~ Bermain-main 2. Terkena arus listrik termasuk penyebab kecelakaan karena unsur… *JawabanlingkunganPenjelasanmaaf kalo salahjadikan jawaban terbaik ya 3. di bawah ini yang bukan termasuk unsur penyebab terjadinya kecelakaan adalah manusia mesin keberuntungan lingkungan tempat kerja​JawabanC. Unsur keberuntungan 4. penyebab terjadinya kecelakaan karena pemudi tidak berhati berhati dan mengantuk di perjalanan1pengendara ugal ugalan 5. Berikut ini yang tidak termasuk penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah Karena kurangnya berhati Hati Dalam mengendarai motor Dan Mobil Di jalan Raya- akibat ngebut ngebutan Di jalan Rayasemoga membnatu 6. kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja termasuk kecelakaan yg terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yg disebabkan oleh lingkungan kerja apakah penyebab terjadinya kecelakaaan kerja??Jawabankelalaian / kecerobohan dalam melakukan pekerjaan maaf kalo salah 7. Dalam pelaksanaan penelitian dapat terjadi kecelakaan, hal pa saja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut?1. Tdk memperhtikn kran gas bunsen swktu hndak memperhatikan peralatan dirikaca mata,srung tgn,jas praktikum,sptu tertutup tgn trkna bhn kimia malah di garuk shingga menyebabkan merencanakan percobaan sebelum memulai mncuci tgn pke air dan sbun, ktika selesai melakukan praktikum. 8. Berikut ini yang bukan termasuk penyebab terjadinya kecelakaan kerja karena unsafe condition adalahJawabanUnsafe Condition kondisi – kondisi yang tidak aman dan berbahaya bagi para pekerja. Beberapa contoh perilaku Unsafe Condition Perlakukan Yang Tidak Menyenangkan Dari membantu dan semangat belajar 9. Dibawah ini termasuk pencemaran lingkungan yg disebabkan oleh kecelakaan adalah AIR laut yang tercemar oleh bensin akibat tenggelam/karamnya suatu kapal-Air laut yg terkena tumpahan minyak yg berasal dari kapal- kapal yg karam/tenggelam-terumbu karang yg rusak karena kapal karam 10. bekerja dekat dengan bagian bagian benda yang berputar atau bagian mesin yg berputar,dan tanpa perlindungan termasuk salah satu penyebab kecelakaan karena unsurJawabanBekerja dekat dengan bagian bagian benda yang berputar atau bagian mesin yang berputar, dan tanpa perlindungan termasuk salah satu penyebab kecelakaan karena unsur peralatan kerjaPenjelasanUntuk menghindari kecelakaan kerja, pada umumnya perusahaan telah menetapkan standar operasional kerja termasuk K3 di dalamnya. Jika pekerja sudah mematuhi standar yang berlaku dan ketentuan yang berlaku termasuk menggunakan alat pengaman, kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat lebih lanjut materi tentang standar K3 secara umum 11. kecelakaan kerja dilaboratium dapat terjadi setiap saat. apa sajakah faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut tidak sesuai prosedur/tata tertib labkurangnya kehati hatian saat sedang berlangsungnya penelitian kuranya konsentrasi dan terlalu bertidak ceroboh saat melakukan penelitian 12. Di bawah ini yang bukan merupakan unsur penyebab terjadinya kecelakaan adalah ? A. Unsur manusia B. Unsur Mesin C. Unsur Keberuntungan D. Unsur Lingkungan E. Unsur Keadaan tempat kerjaJawabanUnsur KeberuntunganPenjelasanKarena Unsur Keberuntungan Itu Tidak Bisa Di Ubah Atau Memang Harus Terjadimaaf kalau salah 3C. Unsur keberuntunganUnsur keberuntungan bukan merupakan unsur penyebab kecelakaan karena tidak berpengaruh terhadap K3LH. 13. dibawah ini yang merupakan kalimat tanya yang menunjukkan waktu kejadian yaitu a Apa yang menyebabkan gangguan pernapasan B Siapa yang menemukan bangkai pesawat itu bagaimana kronologi kecelakaan bus masuk jurang Dek kapan kejadian kecelakaan bus tersebut​Jawabankapan kejadian kecelakaan bus tersebutPenjelasankarena kalimat kapan merupakan kalimat tanya yang menunjukkan waktukejadiansemoga membantu 14. apakah jenis kecelakaan , dampak , penyebab kecelakaan , penyebab sarana dan prasarana , penyelesaian ??? kecelakaan yang terjadi di indonesia jenis kecelakaantertabrak keretadampak kecelakaandampaknya menyebabkan kematian penyebab kecelakaankarena kelalaian yang mengendarai misalnya ketika mendengarkan musik menggunakan hadset dengan volume yg besar sambil mengendarai motor dan tiba-tiba ada bunyi tengtengteng yangl sudah memberi tanda bahwa ada kereta lewat dan tidak mendengarnya karna mendengarkan musik lalu ia menerobos dan akhirnya tertabrak keretapenyelesaiankita harus menaati peraturan berlalu lintas dan tidak lalai dalam hal tersebut 15. dibawah ini yang merupakan kalimat tanya yang menunjukkan sebab-akibat itu A. apa yang menyebabkan gangguan pernapasan? B. siapa yang menemukan bangkai pesawat itu? C. bagaimana kronologi kecelakaan bus masuk jurang? mana kejadian kecelakaan bus tersebut?​Pada pilihan jawaban, yang benar memuat kalimat tanya yang menunjukkan sebab dan akibat adalah apa yang menyebabkan gangguan pernapasan?’. Dengan demikian maka jawabannya adalah yang benar untuk soal ini adalah A, namun agar lebih yakin dengan jawaban terpilih, mari kita analisis semua pilihan yang tersediaA. JAWABAN BENAR, pada pertanyaan jelas yang ditanyakan adalah penyebab dari gangguan pernapasan. Sedangkan akibatnya sendiri sudah disebutkan langsung dalam pertanyaan yakni terjadinya gangguan pernapasan. Jawaban ini JAWABAN SALAH, kata tanya siapa tidak mempertanyakan peyebab sehingga tak berkaitan pula dengan akibat. Kata siapa ini menanyakan pelaku yang menyebabkan suatu peristiwa atau kegiatan atau JAWABAN SALAH, kata bagaimana mempertanyakan kondisi suatu peristiwa, bukan sebab dan akibat. Pada soal sendiri, yang dipertanyakan adalah kondisi kecelakaan bisa masuk jurang secara kronologis, artinya runtut berdasarkan waktu JAWABAN SALAH, kata di mana mempertanyakan lokasi atau tempat suatu kejadian, kegiatan atau peristiwa sehingga tak berkaitan dengan sebab dan akibat. Jawaban ini Lebih LanjutMateri tentang contoh kalimat tanya dan maksudnya masing-masing tentang 6 jenis kata tanya 5W1H dan fungsinya masing-masing tentang fungsi dari kata tanya apa • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •Detail JawabanKelas SD Mapel Bahasa IndonesiaBab Jenis Kata TanyaKode -TingkatkanPrestasimuSPJ3 16. Dibawah ini yang merupakan kalimat tanya yang menunjukkan sebab akibat yaitu a. Apa yang menyebabkan gangguan pernapasa?b. Siapa yang menemukan bangkai pesawat itu?c. Bagaimana kronologi kecelakaan bus masuk jurang?d. Dimana kejadian kecelakaan bus tersebut?​Jawaban C. Bagaimana Kronologi Kecelakaan Bus Masuk Jurang?Penjelasan Kenapa?Karena, Bagaimana merupakan kalimat atau kata tanya yang digunakan untuk menanyakan sebab akibat / menjelaskan sebab akibat dari peristiwa yang telah terjadi.CMIIW∞No Copas∞- Ga-eun 17. dibawah ini yang merupakan kalimat tanya yang menunjukkan sebab-akibat yaitu ....a Apa yang menyebabkan gangguan pernapasan B Siapa yang menemukan bangkai pesawat itu c Bagaimana kronologi kecelakaan bus masuk jurang D di mana kejadian kecelakaan bus tersebut​Jawaban yang menyebabkan gangguan pernapasanJawaban yeng menyebab kan gangguan pernafasan semoga membantuPenjelasanmaaf kalau salah 18. unsur-unsur penyebab terjadinya kecelakaan kerja etika profesi - Tidak memakai alat APD alat pelindung diri dengan benar- Badan kurang sehat atau sakit- tidak konsentrasi pada pekerjaan sehingga menyebabkan kecelakaan 19. penyebab terjadinya kecelakaan? dan jelaskan termasuk sarana, prasarana, atau kelalaian manusia penyebabkelalaian pengendara,,pengendara tidk mematuhi aturan lalin,,saranasepeda motrprasarnajln rayakelalaiantdk memkai helm dan melanggar praturn lalin...saranakereta apiprasaranastasiunkellalaianpenggendara motor/mobil menerobos palang pembats pd rel kereta api sehingga terjadinya kereta nbrak motor/mobil 20. tuliskan penyebab penyebab terjadinya kecelakaan Ada beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pegawai Mangkunegara, 2001 diantaranya yaitu 1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerjaa Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan Ruang kerja yang terlalu padat dan Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada Pengaturan Udaraa Pergantian udara di ruang kerja yang tidak Suhu udara yang tidak dikondisikan Pengaturan Penerangana Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak Ruang kerja yang kurang Pemakaian Peralatan Kerjaa Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang Kondisi Fisik dan Mental Pegawaia Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang tidak Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko penggunaan kendaraan yg tidk ketidak sdaran bahwa di hadapan nya sedang ada suatu hal perbaikan3. penyebrangan masyarakat yg tidak hati"semoga membantu Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait “Keselamatan Kesehatan Kerja K3 ” Pengertian & Tujuan – Aspek – Faktor – Prinsip Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dandapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda Depnaker, 19994. Kecelakaan kerja accident adalah suatu kejadian atauperistiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak hartabenda atau kerugian terhadap proses Didi Sugandi, 2003 171. Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka / cacat maupun pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat adanya hubungan kerja, terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda. Dengan demikian menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas tubuh atau struktur. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup Teori Kecelakaan Kerja Berikut ini terdapat beberapa teori kecelakaan kerja, terdiri atas Teori Heinrich Teori Domino Teori ini mengatakan bahwa suatu kecelakaan terjadi dari suatu rangkaian kejadian . Ada lima faktor yang terkait dalam rangkaian kejadian tersebut yaitu lingkungan, kesalahan manusia, perbuatan atau kondisi yang tidak aman, kecelakaan, dan cedera atau kerugian Ridley, 1986 . Teori Multiple Causation Teori ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kemungkinan ada lebih dari satu penyebab terjadinya kecelakaan. Penyebab ini mewakili perbuatan, kondisi atau situasi yang tidak aman. Kemungkinan-kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut perlu diteliti. Teori Gordon Menurut Gordon 1949, kecelakaan merupakan akibat dari interaksi antara korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang kompleks, yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan mempertimbangkan salah satudari 3 faktor yang terlibat. Oleh karena itu, untuk lebih memahami mengenai penyebab-penyebab terjadinya kecelakaan maka karakteristik dari korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang mendukung harus dapat diketahui secara detail. Teori Domino terbaru Setelah tahun 1969 sampai sekarang, telah berkembang suatu teori yang mengatakan bahwa penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja adalah ketimpangan manajemen. Widnerdan Bird dan Loftus mengembangkan teori Domino Heinrich untuk memperlihatkan pengaruh manajemen dalam mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Teori Reason Reason 1995,1997 menggambarkan kecelakaan kerja terjadi akibat terdapat “lubang” dalam sistem pertahanan. Sistem pertahanan ini dapat berupa pelatihan-pelatihan, prosedur atau peraturan mengenai keselamatan kerja. Teori Frank E. Bird Petersen Penelusuran sumber yang mengakibatkan kecelakaan . Bird mengadakan modifikasi dengan teori domino Heinrich dengan menggunakan teori manajemen, yang intinya sebagai berikut Manajemen kurang control Sumber penyebab utama Gejala penyebab langsung praktek di bawah standar Kontak peristiwa kondisi di bawah standar Kerugian gangguan tubuh maupun harta benda Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait “Kualitas Kehidupan Kerja Quailty Of Work Life ” Pengertian & Tujuan – Manfaat – Pengembangan Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis kecelakaan kerja, terdiri atas 1. Berdasarkan Jenis Kecelakaan Berdasarkan jenisnya, kecelakaan dapat dikategorikan sebagai berikut Terjatuh Tertimpa benda jatuh Tertumbuk atau terkena benda, terkecuali benda jatuh Terjepit oleh benda Gerakan yang melebihi kemampuan Pengaruh suhu tinggi Terkena arus listrik Kontak dengan bahan berbahaya atau radiasi Jenis lain termasuk kecelakaan yang datanya tidak cukup atau kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi tersebut. 2. Berdasarkan Penyebabnya Terdiri atas Mesin Mesin yang dapat menjadi penyebab kecelakaan, diantaranya 1 Pembangkit tenaga terkecuali motor listrik, 2 Mesin penyalur transmisi, 3 Mesin-mesin untuk mengerjakan logam, 4 Mesin pengolah kayu atau penggergaji kayu, 5 Mesin pertanian, 6 Mesin pertambangan, 7 Mesin lain yang tak terkelompokkan. Alat angkutan dan peralatan terkelompokkan Klasifikasi ini terdiri dari 1 Mesin pengangkat dan peralatannya, 2 Alat angkutan yang menggunakan rel, 3 Alat angkutan lain yang beroda, 4 Alat angkutan udara, 5 Alat angkutan air, 6 Alat angkutan lain. Peralatan lain Penyebab kecelakaan kerja oleh peralatan lain diklasifikasikan menjadi 1 Alat bertekanan tinggi, 2 Tanur, tungku dan kilang, 3 Alat instalasi pendingin, 4 Instalasi listrik, termasuk motor listrik tetapi dikecualikan alat listrik tangan, 5 Perkakas tangan bertenaga listrik, 6 Perkakas, instrumen dan peralatan, diluar peralatan tangan bertenaga listrik, 7 Tangga, tangga berjalan, 8 Perancah Scaffolding, 9 Peralatan lain yang tidak terklasifikasikan. Material, Bahan-bahan dan radiasi Material, Bahan-bahan dan radiasi yang dapat menjadi penyebab kecelakaan diklasifikasikan menjadi 1 Bahan peledak, 2 Debu, gas, cairan, dan zat kimia, diluar peledak , 3 Kepingan terbang, 4 Radiasi, 5 Material dan bahan lainnya yang tak terkelompokkan. Lingkungan kerja Faktor dari Lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan diantaranya berupa 1 Di luar bangunan, 2 Di dalam bangunan, 3 Di bawah tanah. Perantara lain yang tidak terkelompakkan Penyebab kecelakaan berdasarkan perantara lain yang tidak terkelompokkan terbagi atas 1 Hewan, 2 Penyebab lain. Perantara yang tidak terklasifikan karena kurangnya data Kurangnya data penunjang dari penyebab kecelakaan, dapat diklasifikasikan tersendiri dalam satu kelompok. 3. Berdasarkan Sifat Luka Menurut sifat luka atau kelainan, kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi Patah tulang Dislokasi atau keseleo Regang otot atau urat Memar dan luka yang lain Amputasi Luka lain-lain Luka di permukaan Gegar dan remuk Luka bakar Keracunan-keracunan mendadak Akibat cuaca dan lain-lain Mati lemas Pengaruh arus listrik Pengaruh radiasi Luka yang banyak dan berlainan sifatnya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Stres Kerja adalah 4. Berdasarkan Letak Kelainan Berdasarkan letak kelainannya, jenis kecelakaan dapat dikelompokkan pada 1 Kepala, 2 Leher, 3 Badan, 4 Anggota atas, 5 Anggota bawah, 6 Banyak tempat, 7 Kelainan umum, 8 Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut. Sedangkan menurut Bennet NB. Silalahi 1995156 dalam analisa sejumlah kecelakaan, kecelakaan-kecelakaan tersebut dapat dikelompokkan kedalam pembagian kelompok yang jenis dan macam kelompoknya ditentukan sesuai dengan kebutuhannya. 5. Berdasarkan Tingkat Keparahannya Dalam Mijin Politie Reglement Sb 1930 No. 341 kecelakaan dibagi menjadi 3 tingkat keparahan, yakni mati, berat dan ringan. Dalam PP 11/1979 keparahan dibagi dalam 4 tingkat yakni mati, berat, sedang dan ringan. 5. Berdasarkan Lokasi Dalam pertambangan minyak dan gas bumi, ditentukan kelompok daerah kerja seismik, pemboran, produksi, pengolahan, pengangkutan, dan pemasaran. Penyebab Kecelakaan Kerja Sedangkan menurut Ridley “2008”, penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah sebagai berikut 1. Situasi Kerja Pengendalian manajemen yang kurang. Standar kerja yang minim. Tidak memenuhi standar. Perlengakap yang gagal atau tempat kerja yang tidak mencukupi. 2. Kesalahan Orang Keterampilan dan pengetahuan yang minim. Masalah fisik atau mental. Motivasi yang minim atau salah penempatan. Perhatian yang kurang. 3. Tindakan Tidak Aman Tidak mengikuti metode kerja yang telah disetujui. Mengambil jalan pintas. Menyingkirkan atau tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja. 4. Kecelakaan Kejadian yang tidak terduga. Akibat kontak dengan mesin atau listrik yang berbahaya. Terjatuh. Terhantam mesin atau material yang jatuh dan sebagainya. Kecelakaan kerja dapat dicegah dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut “Suma”mur, 2009” 1. Faktor Lingkungan Lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan pencegahan kecelakaan kerja yaitu Memenuhi syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara, pencahayaan dan penerangan ditempat kerja dan pengaturan suhu udara dari ruang kerja. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat menjamin keselamatan. Memenuhi penyelenggaraan ketata rumah tanggaan meliputi pengaturan penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan tempat dan ruangan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Lingkungan Kerja 2. Faktor Mesin Dan Peralatan Kerja Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas yang bergerak antara lain bagian yang berputar. Bila pagar atau tutup pengaman telah terpasang, harus diketahui dengan pasti efektif tidaknya pagar atau tutup pengaman tersebut yang dilihat dari bentuk dan ukurannya yang sesuai terhadap mesin atau alat serta perkakas yang terhadapnya keselamatan pekerja dilindungi. 3. Faktor Perlengkapan Kerja Alat pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata, sarung tangan, yang kesemuanya harus cocok ukurannya sehingga menimbulkan kenyamanan dalam penggunaannya. 4. Faktor Manusia Pencegahan kecelakaan terhadap faktor manusia meliputi peraturan kerja, mempertimbangkan batas kemampuan dan ketrampilan pekerja, meniadakan hal-hal yang mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan disiplin kerja, menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta menghilangkan adanya ketidakcocokan fisik dan mental. Contoh Kecelakaan Kerja Berikut ini terdapat beberapa contoh kecelakaan kerja, terdiri atas KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN DI MESIN DINAMO PABRIK Musibah bermula sebelumnya sekitar pukul saat akan dilakukan penggantian jam kerja, korban mengambil sampel lateks dibagian produksi. Namun sebelum mengambil sampel korban memutar arah jalan dari tempat yang dituju sehingga melintas dari bagian mesin yang bukan area lintasan. Saat melewati salah satu mesin, tiba-tiba ujung jilbab korban yang terjuntai kebawah tersangkut puli dinamo sehingga tergulung akibat jilbab tergulung akhirnya leher korban tercekik ditempat kejadian perkara dalam keadaan sepi karena seluruh karyawan bersiap- siap untuk pulang kerja untuk penggantian jam kerja sekitar pukul Akibatnya tidak ada yang melihat korban sehingga tidak ada yang menolong dan mengakibatkan korban meninggal dunia. ANALISA TAHAPAN PENYEBAB Penyebab Umum Jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut pada puli dinamo yang sedang Penyebab Terperinci Kelalaian korban dalam mengambil arah jalan yang bukan areal lintasan dan dalam memilih penggunaan pakaian Penyebab Pokok Kebijakan pabrik Perusahaan Kurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi. Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai, kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat KECELAKAAN KERJA EMPAT PEKERJA DI PABRIK GULA TEWAS, TERSIRAM AIR PANAS Cilacap–Empat pekerja cleaning servis di pabrik gula Rafinasi PT Darma Pala Usaha Sukses, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu 29/07/09, tewas setelah tersiram air panas didalam tangki. Satu pekerja lainnya selamat namun mengalami luka parah. Diduga kecelakaan ini akibat operator kran tidak tahu masih ada orang di dalam tangki. Pihak perusahaan terkesan menutup-nutupi insiden ini. Peristiwa tragis di pabrik gula Rafinasi PT Darma Pala Usaha Sukses yang ada di komplek Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap ini terjadi sekitar pukul WIB. Musibah bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula kristal di pabrik tersebut. Tiba-tiba kran yang berada di atas dan mengarah kedalam tangki mengeluarkan air panas yang diperkirakan mencapai 400 derajat Celsius. Akibatnya, keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan kondisi mengenaskan karena panasnya uap. Para korban yang tewas semuanya warga Cilacap yakni Feri Kisbianto, Jumono, Puji Sutrisno dan Kasito. Sedangkan pekerja yang bernama Adi Purwanto berhasil menyelamatkan diri, namun mengalami luka parah. Menurut salah seorang rekan pekerja, air panas tersebut mengucur ke dalam tangki setelah tombol kran dibuka oleh salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator kran tidak mengetahui jika pekerjaan didalam tangki tersebut belum selesai. Hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi terkait kecelakaan kerja tersebut, karena semua pimpinan di Pabrik PT Darma Pala Usaha Sukses berusaha menghindar saat ditemui wartawan. Sementara polisi juga belum mau memberikan keterangan atas musibah tersebut. Nanang Anna Nur/Sup. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Risiko Adalah ANALISIS KASUS Jika ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan kerja, penyebab dasar kecelakaan kerja adalah human error. Dalam hal ini, kesalahan terletak pada operator kran. Menanggapi kecelakaan yang telah menewaskan empat orang tersebut, seharusnya sang operator kran bersikap lebih hati-hati serta teliti yaitu dengan benar-benar memastikan bahwa tangki gula krsital tersebut telah kosong serta aman dialirkan air ke dalamnya, maka mungkin kecelakaan kerja tersebut tidak akan terjadi. Karyawan saat memasuki tangki seharusnya juga mengenakan alat-alat pelindung diri agar terhindar dari bahaya kecelakaan kerja. Kemudian penyebab kecelakaan yang lain adalah kurangnya pengawasan manajemen dalam bidang kesehatan, keselamatan, dan keamanan pada perusahaan tersebut. Sistem manajemen yang baik seharusnya lebih ketat pengawasannya terhadap alat ini menyadari alat ini memiliki risiko yang besar untuk menghasilkan loss atau kerugian. Beberapa tindakan manajemen yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan kamera-kamera di dalam alat tersebut sehingga operator kran dapat memastikan bahwa di dalam tangki benar-benar tidak ada orang. Kemudian, apabila teknologi yang lebih canggih dapat diterapkan di sana, maka pada tangki tersebut dapat dipasang sebuah alat pendeteksi di mana apabila di dalam tangki masih terdapat orang atau benda asing, maka ada sebuah lampu yang menyala yang mengindikasikan di dalam tangki tersebut terdapat orang atau benda asing. Kemudian apabila telah terjadi kecelakaan, seharusnya dilakukan investigasi kecelakaan, inspeksi, pencatatan serta pelaporan kecelakaan kerja. Tujuan dari kegiatan ini tentu untuk meningkatkan manajemen dari kesehatan, keamanan serta keselamatan pada perusahaan tersebut, menentukan tindakan pencegahan yang tepat serta menurunkan faktor risiko pada kecelakaan tersebut. Namun, sayangnya sikap dari pihak perusahaan yang menutup-nutupi kejadian kecelakaan kerja tersebut dapat menghambat berjalannya investigasi tersebut. Perusahaan tidak akan dapat mengambil pelajaran melalui kecelakaan ini. Ini berarti kecelakaan semacam ini masih memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk kembali terjadi, baik pada perusahaan yang sama maupun pada perusahaan sejenisnya. SOLUSI MENGATASI KECELAKAAN KERJA Ada beberapa solusi yang dapat digunakan untuk mencegah atau mengurangi resiko dari adanya kecelakaan kerja. Salah satunya adalah pengusaha membentuk Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk menyusun program keselamatan kerja. Beberapa hal yang menjadi ruang lingkup tugas panitia tersebut adalah masalah kendali tata ruang kerja, pakaian kerja, alat pelindung diri dan lingkungan kerja. Tata ruang kerja yang baik adalah tata ruang kerja yang dapat mencegah timbulnya gangguan keamanan dan keselamatan kerja bagi semua orang di dalamnya. Barang-barang dalam ruang kerja harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dihindarkan dari gangguan yang ditimbulkan oleh orang- orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Jalan-jalan yang dipergunakan untuk lalu lalang juga harus diberi tanda, misalnya dengan garis putih atau kuning dan tidak boleh dipergunakan untuk meletakkan barang-barang yang tidak pada Kaleng-kaleng yang mudah bocor atau terbakar harus ditempatkan di tempat yang tidak beresiko kebocoran. Jika perusahaan yang bersangkutan mengeluarkan sisa produksi berupa uap, maka faktor penglihatan dan sirkulasi udara di ruang kerja juga harus diperhatikan Pakaian kerja sebaiknya tidak terlalu ketat dan tidak pula terlalu longgar. Pakaian yang terlalu longgar dapat mengganggu pekerja melakukan penyesuaian diri dengan mesin atau lingkungan yang dihadapi. Pakaian yang terlalu sempit juga akan sangat membatasi aktivitas Sepatu dan hak yang terlalu tinggi juga akan beresiko menimbulkan kecelakaan. Memakai cincin di dekat mesin yang bermagnet juga sebaiknya dihindari. Alat pelindung diri dapat berupa kaca mata, masker, sepatu atau sarung tangan. Alat pelindung diri ini sangat penting untuk menghindari atau mengurangi resiko kecelakaan kerja. Tapi sayangnya, para pekerja terkadang enggan memakai alat pelindung diri karena terkesan merepotkan atau justru mengganggu aktivitas kerja. Dapat juga karena perusahaan memang tidak menyediakan alat pelindung diri Lingkungan kerja meliputi faktor udara, suara, cahaya dan Udara yang baik dalam suatu ruangan kerja juga akan berpengaruh pada aktivitas kerja. Kadar udara tidak boleh terlalu banyak mengandung CO2, ventilasi dan AC juga harus diperhatikan termasuk sirkulasi pegawai dan banyaknya pegawai dalam suatu ruang kerja. Untuk mesin-mesin yang menimbulkan kebisingan, tempatkan di ruangan yang dilengkapi dengan peredam suara. Pencahayaan disesuaikan dengan kebutuhan dan warna ruang kerja disesuaikan dengan macam dan sifat pekerjaan. Slamet Saksono, 1988 104-111. Untuk kasus seperti yang terjadi pada pabrik gula di atas, ada beberapa alternatif pencegahan selain yang tadi telah disebutkan. Tindakan tersebut dapat berupa Dibuatnya peraturan yang mewajibkan bagi setiap perusahaan untuk memilki standarisasi yang berkaitan dengan keselamatan karyawan, perencanaan, konstruksi, alat-alat pelindung diri, monitoring perlatan dan Adanya pengawas yang dapat melakukan pengawasan agar peraturan perusahaan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dapat dipatuhi. Dilakukan penelitian yang bersifat teknis meliputi sifat dan ciri-ciri bahan yang berbahaya, pencegahan peledakan gas atau bahan beracun lainnya. Berilah tanda-tanda peringatan beracun atau berbahaya pada alat-alat tersebut dan letakkan di tempat yang Dilakukan penelitian psikologis tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan serta pemberian diklat tentang kesehatan dan keselamatan kerja pada Mengikutsertakan semua pihak yang berada dalam perusahaaan ke dalam asuransi. Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. 2007 14. KECELAKAAN DI PIPER ALPHA Jenis pabrik Industri minyak dan gas lepas pantai, platform dengan berat 20000 metrix tons di laut utara yang memproduksi natural gas, crude oil dan liquified petroleum gas nat geo source. Kapasitas pabrik 125 barrel per hari Lokasi Terletak di Laut Utara sekitar 110 kilometer dari Aberdeen, Skotlandia Jenis kecelakaan Ledakan Penyebab kecelakaan kebocoran gas dari pompa yang belum selesai diperbaiki Kronologi peristiwa Kejadian di mulai saat jam 600 PM, waktu dimana setiap Ijin Kerja harus di close-out atau diperpanjang. Seorang pekerja engineer tidak menjalankan komunikasi kepada Supervisor saat ia menutup Ijin Kerjanya, padahal pekerjaan tsb masih belum selesai dan akan dilanjutkan besok harinya. Tanpa ada yang menyadari, sebuah Permit yg lain dikeluarkan untuk pekerjaan lain, dimana pekerjaan tersbut seharusnya dilakukan setelah pekerjaan pertama selesai. Pekerjaan kedua tsb menyebabkan gas yang bertekanan bocor Akibatnya Ledakan pertama, dikarenakan pipa gas berukuran 3 kaki yg bertekanan pecah. Berdasarkan desain dari platform itu sendiri, posisi Control Room sangat dekat dengan lokasi kebakaran dimana CR tsb seharusnya berfungsi sebagai pusat komando apabila terjadi emergency, dan design fire wall proof yang ada ternyata juga tidak mampu bertahan, maka akhirnya CR tsb ditinggalkan /abandonned. Petugas CR hanya berhasil mengirim berita mayday yang diterima oleh rig-rig tetangga yaitu Claymore dan Tartans. Public Announcemnt gagal dilakukan. Hingga pekerja- pekerja tidak ada yg tahu apa yangg terjadi dan tidak menerima instruksi lebih lanjut Singkat kata, Emergency Response Plan gagal dieksekusi. Kemudian, deluge-system sebagai sistem proteksi kebakaran tidak berfungsi karena kebetulan sedang dalam kondisi MANUAL akibat ada pekerjaan penyelaman. Dari auto di switch ke manual untuk menghindari si penyelam tersedot oleh system yang memanfaatkan air laut ini. Dikarenakan sistem tanggap darurat yg gagal dilaksanakan, sistem boat penyelamatpun tidak sukses dilakukan. Pekerja-pekerja yang tidak mendapat instruksi keadaan darurat tersebut berusaha menyelamatkan diri. Beberapa yang tahu situasi berhasil meninggalkan rig. Beberapa ada yg terpaksa melompat dari atas rig dgn ketinggian +/- 100 kaki 30 meteran. Sayangnya kebanyakan dari mereka terperangkap di ruang tempat tinggalnya /living quarter. Kedua rig tetangga yang menerima pesan darurat piper alpha ragu dengan apa yg sedang terjadi karena communication link dari piper alpha terputus. Piper Alpha berada dtengah jaringan pipa distribusi minyak dan gas onshore bersama Claymore dan Tartans rig. Akibat produksi minyak yang tidak distop, terjadi tekanan balik ke Piper Alpha, ibaratnya sudah terbakar malah ditambah bahan bakar yang bertekanan pula. Gambar diambil dari sebual safety-vessel raksasa bernama Faros yang mencoba menolong pada saat kebakaran /ledakan pertama. Namun sayangnya, fasilitas sistem pemadaman api gagal berfungsi untuk menyemburkan airnya ke rig. Faros berusaha membentangkan gangway nya ke rig, namun sayangnya pergerakannya sangat lambat, ia butuh waktu 5 menit. Hingga akhirnya terlambat. Sementara dari kejauhan Claymore dan Tartans dapat melihat cakrawala yang terang benderang dari lokasi Piper Alpha. Tapi mereka ragu dan tetap tidak bertindak menshut down produksinya. Ledakan kedua pun terjadi akibat akumulasi aliran minyak dari rig Tartan dan rig Claymore, yang menghasilkan back pressure ke jaringan pipa minyak dan gas Piper Alpha. Manajer kedua rig tetangga tersebut tidak berani mengambil keputusan menyetop produksi, karena konsekuensi yang sangat amat mahal dari sisi produksi. Ia harus menelepon manajer onshore untuk mengkonfirmasi lebih dahulu. Sang asisten sudah teriak-teriak “CAN WE JUST SHUT IT DOWN NOW?!!! THERE IS A SECOND EXPLOSION!!!”, akhirnya si manajer dengan terbata-bata “o okay shut it down….”. Tapi sayang… sudah terlambat. Si platform besar itu akhirnya meleleh akibat panas ribuan derajat Celcius. Daftar Pustaka Heinrich, HW., Petersen, DC., Roos, NR., Hazlett, S., 1980. Industrial Accident Prevention A Safety Management Approach. NY McGraw-Hill AS/NZS 4801. 2001. Occupational Health And Safety Management Systems. OHSAS 18001. 2007. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. ILO, 1989, Pencegahan Kecelakaan, Jakarta PT. Pustaka Binaman Prestindo. Suma’mur PK, 1989, Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta Gunung Agung. Syukri Sahab, 1997, Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta PT. Bina Sumber Daya Manusia. Malayu S. P. Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Bumi Aksara. Juli Soemirat, 2000, Epidemiologi Lingkungan, Yogyakarta Gajah Mada University Press. MA tulus, 1992, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Sugeng Budiono, 2003, Bunga Rampai Hiperkes dan KK, Semarang BP UNDIP. Achmad Munib, dkk., 2004, 2004, Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang UPT UNNES Press. Soekidjo Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta PT Rineka Cipta. Robert L. Malthis dan John H. Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Buku 2, Jakarta PT. Salemba Emban Patria. Siswanto Sastrohadiwiryo, 2003, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta Bumi Aksara. Gempur Santoso, 2004, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta Prestasi Pustaka. Eko Nurmianto, 2003, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Surabaya Guna Wijaya. Depnaker RI, 1996, Indonesian Journal of Industrial Hygiene Occupational Health and Safety Volume XXIX No. 4, Jakarta Depnaker. Bennet Silalahi dan Rumondang Silalahi, 1995, Manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta PT Pustaka Bina Mandiri Prestindo Tbk. Demikianlah pembahasan mengenai Kecelakaan Kerja – Pengertian, Teori, Jenis, Penyebab, Pencegahan dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,,terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda Permenaker No. 03/MEN/1998. Pengertian lain kecelakaan kerja adalah semua kejadian yang tidak direncanakan yang menyebabkan atau berpotensial menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakan atau kerugian lainnya Standar AS/NZS 48012001. Sedangkan definisi kecelakaan kerja menurut OHSAS 180012007 adalah kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau kesakitan tergantung dari keparahannya kejadian kematian atau kejadian yang dapat menyebabkan kematian. Alat Pelindung Diri Berikut ini beberapa pengertian kecelakaan kerja dari beberapa sumber buku Menurut Suma'mur 2009, kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses. Menurut Gunawan dan Waluyo 2015, kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diharapkan yang dapat mengganggu proses produksi/operasi, merusak harta benda/aset, mencederai manusia, atau merusak lingkungan. Menurut Heinrich 1980, kecelakaan kerja atau kecelakaan akibat kerja adalah suatu kejadian yang tidak terencana dan tidak terkendali akibat dari suatu tindakan atau reaksi suatu objek, bahan, orang, atau radiasi yang mengakibatkan cidera atau kemungkinan akibat lainnya. Menurut Reese 2009, kecelakaan kerja merupakan hasil langsung dari tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman, yang keduanya dapat dikontrol oleh manajemen. Tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman disebut sebagai penyebab langsung immediate/primary causes kecelakaan karena keduanya adalah penyebab yang jelas / nyata dan secara langsung terlibat pada saat kecelakaan terjadi. Menurut Tjandra 2008, kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang terjadi pada saat seseorang melakukan pekerjaan. Kecelakaan kerja merupakan peristiwa yang tidak direncanakan yang disebabkan oleh suatu tindakan yang tidak berhati-hati atau suatu keadaan yang tidak aman atau kedua-duanya. Jenis-jenis Kecelakaan Kerja Menurut Bird dan Germain 1990, terdapat tiga jenis kecelakaan kerja, yaitu Accident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian baik bagi manusia maupun terhadap harta benda. Incident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang belum menimbulkan kerugian. Near miss, yaitu kejadian hampir celaka dengan kata lain kejadian ini hampir menimbulkan kejadian incident ataupun accident. Berdasarkan lokasi dan waktu, kecelakaan kerja dibagi menjadi empat jenis, yaitu Sedarmayanti, 2011 Kecelakaan kerja akibat langsung kerja. Kecelakaan pada saat atau waktu kerja. Kecelakaan di perjalanan dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya, melalui jalan yang wajar. Penyakit akibat kerja. Berdasarkan tingkatan akibat yang ditimbulkan, kecelakaan kerja dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Suma’mur,1981 Kecelakaan kerja ringan, yaitu kecelakaan kerja yang perlu pengobatan pada hari itu dan bisa melakakukan pekerjaannya kembali atau istirahat 2 hari. Contoh terjepit, luka sampai robek, luka bakar. Kecelakaan kerja berat, yaitu kecelakaan kerja yang mengalami amputasi dan kegagalan fungsi tubuh. Contoh patah tulang. Penyebab Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja terjadi karena perilaku personel yang kurang hati-hati atau ceroboh atau bisa juga karena kondisi yang tidak aman, apakah itu berupa fisik, atau pengaruh lingkungan Widodo, 2015. Berdasarkan hasil statistik, penyebab kecelakaan kerja 85% disebabkan tindakan yang berbahaya unsafe act dan 15% disebabkan oleh kondisi yang berbahaya unsafe condition. Penjelasan kedua penyebab kecelakaan kerja tersebut adalah sebagai berikut Ramli, 2010 Kondisi yang berbahaya unsafe condition yaitu faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan seperti mesin tanpa pengaman, penerangan yang tidak sesuai, Alat Pelindung Diri APD tidak efektif, lantai yang berminyak, dan lain-lain. Tindakan yang berbahaya unsafe act yaitu perilaku atau kesalahan-kesalahan yang dapat menimbulkan kecelakaan seperti ceroboh, tidak memakai alat pelindung diri, dan lain-lain, hal ini disebabkan oleh gangguan kesehatan, gangguan penglihatan, penyakit, cemas serta kurangnya pengetahuan dalam proses kerja, cara kerja, dan lain-lain. Sedangkan menurut Ridley 2008, penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah sebagai berikut a. Situasi Kerja Pengendalian manajemen yang kurang. Standar kerja yang minim. Tidak memenuhi standar. Perlengkapan yang gagal atau tempat kerja yang tidak mencukupi. b. Kesalahan Orang Keterampilan dan pengetahuan yang minim. Masalah fisik atau mental. Motivasi yang minim atau salah penempatan. Perhatian yang kurang. c. Tindakan Tidak Aman Tidak mengikuti metode kerja yang telah disetujui. Mengambil jalan pintas. Menyingkirkan atau tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja. d. Kecelakaan Kejadian yang tidak terduga. Akibat kontak dengan mesin atau listrik yang berbahaya. Terjatuh. Terhantam mesin atau material yang jatuh dan sebagainya. Kecelakaan kerja juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut Rachmawati, 2008 Faktor fisik, yang meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara, dan lain-lain. Faktor kimia, yaitu berupa gas, uap, debu, kabut, awan, cairan, dan benda-benda padat. Faktor biologi, baik dari golongan hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan. Faktor fisiologis, seperti konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja. Faktor mental-psikologis, yaitu susunan kerja, hubungan di antara pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja, dan sebagainya. Pencegahan Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja dapat dicegah dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut Suma’mur, 2009 a. Faktor Lingkungan Lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan pencegahan kecelakaan kerja, yaitu Memenuhi syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara, pencahayaan dan penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu udara ruang kerja. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat menjamin keselamatan. Memenuhi penyelenggaraan ketatarumahtanggaan, meliputi pengaturan penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan tempat dan ruangan. b. Faktor Mesin dan peralatan kerja Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas yang bergerak, antara lain bagian yang berputar. Bila pagar atau tutup pengaman telah terpasang, harus diketahui dengan pasti efektif tidaknya pagar atau tutup pengaman tersebut yang dilihat dari bentuk dan ukurannya yang sesuai terhadap mesin atau alat serta perkakas yang terhadapnya keselamatan pekerja dilindungi. c. Faktor Perlengkapan kerja Alat pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata, sarung tangan, yang kesemuanya harus cocok ukurannya sehingga menimbulkan kenyamanan dalam penggunaannya. d. Faktor manusia Pencegahan kecelakaan terhadap faktor manusia meliputi peraturan kerja, mempertimbangkan batas kemampuan dan ketrampilan pekerja, meniadakan hal-hal yang mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan disiplin kerja, menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta menghilangkan adanya ketidakcocokan fisik dan mental. Kecelakaan kerja juga dapat dikurangi, dicegah atau dihindari dengan menerapkan program yang dikenal dengan tri-E atau Triple E, yaitu Sedarmayanti,2011 Engineering Teknik. Engineering artinya tindakan pertama adalah melengkapi semua perkakas dan mesin dengan alat pencegah kecelakaan safety guards misalnya tombol untuk menghentikan bekerjanya alat/mesin cut of switches serta alat lain, agar mereka secara teknis dapat terlindungi. Education Pendidikan. Education artinya perlu memberikan pendidikan dan latihan kepada para pegawai untuk menanamkan kebiasaan bekerja dan cara kerja yang tepat dalam rangka mencapai keadaan yang aman safety semaksimal mungkin. Enforcement Pelaksanaan. Enforcement artinya tindakan pelaksanaan, yang memberi jaminan bahwa peraturan pengendalian kecelakaan dilaksanakan. Daftar Pustaka Bird, Frank Jr dan Germain, George L. 1990. Practical Loss Control Leadership. USA Institute Publishing. Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja Hiperkes. Jakarta Sagung Seto. Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta Haji Masagung. Reese, C. D. 2009. Industrial Safety and Health for Administrative Services. USA CRC Press. Tjandra, Sheddy Nagara. 2008. Kesekretarisan. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional. Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja Suatu Tinjauan DariAspek Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya. Bandung Mandar Maju. Widodo, Suparmo. 2015. Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta Pustaka pelajar. Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta Dian Rakyat. Ridley, J. 2008. Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta Erlangga. Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta Andi.